PERMASALAHAN BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

thumbnail

PERMASALAHAN BELAJAR DAN PEMBELAJARAN





1.         Jenis-Jenis Masalah Belajar

Masalah belajar memiliki bentuk yang banyak ragamnya, diantaranya:
1.      Keterampilan Akademik
Keadaan siswa yang diperkirakan memiliki intelegensi yang cukup tinggi, tetapi tidak dapat memanfaatkannya secara optimal.
2.      Keterampilan dalam Belajar
Keadaan siswa yang memiliki IQ 130 atau lebih tetapi masih memerlukan tugas-tugas khusus untuk memenuhi kebutuhan dan kemampuan belajar yang amat tinggi.
3.      Sangat Lambat dalam Belajar
Keadaan siswa yang memiliki akademik yang kurang memadai dan perlu dipertimbangkan untuk mendapatkan pendidikan atau pengajaran khusus.
4.      Kurang Motivasi dalam Belajar
Keadaan siswa yang kurang bersemangat dalam belajar mereka seolah-olah tampak jera dan malas.
5.      Bersikap dan Berkebiasaan Buruk dalam Belajar
Kondisi siswa yang kegiatan atau perbuatan belajarnya sehari-hari antagonistic dengan yang seharusnya, seperti suka menunda-nunda tugas, mengulur waktu, membenci guru, tidak mau bertanya untuk hal-hal yang tidak diketahuinya dan sebagainya.

Beberapa ciri tingkah laku yang merupakan pernyataan manifestasi gejala kesulitan belajar antara lain:
Ø  Menunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rat
Ø  Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan
Ø  Lambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajar
Ø  Menunjukkan sikap yang kurang wajar
Ø  Menunjukkan tingkah laku yang berkelainan
Ø  Menunjukkan gejala emosional yang kurang wajar.

Seorang siswa dapat diduga mengalami kesulitan belajar, kalau yang bersangkutan tidak berhasil mencapai taraf kualifikasi hasil belajar tertentu.  Seperti ukuran kriteria yang dinyatakan dalam TIK atau ukuran tingkat kapasitas atau kemampuannya.

Kesulitan belajar dapat diartikan sebagai suatu kondisi dalam proses belajar yang ditandai oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar. Hambatan-hambatan itu bisa ada yang disadari dan mungkin juga tidak disadari oleh yang mengalaminya, hambatan itu dapat bersifat psikologis, sosiologis, dan fisiologis dalam keseluruhan proses belajar. Orang yang mengalami kesulitan belajar akan mengalami hambatan dalam mencapai hasil belajarnya.

2.      Faktor-faktor Penyebab Timbulnya Masalah Belajar

1.      Faktor yang Bersumber dari Diri Pribadi (Internal)

Faktor yang bersumber dari diri pribadi sendiri yaitu :

a.      Faktor Psikologis

Ø  Intelegensi
Siswa yang mempunyai intelegensi tinggi akan lebih mudah dalam memahami pelajaran yang diberikan guru atau lebih berhasil dibandingkan dengan siswa-siswa yang berintelegensi rendah.
Ø  Bakat
Apabila bahan yang dipelajari oleh siswa tidak sesuai dengan bakatnya maka siswa akan mengalami kesulitan dalam belajar.
Ø  Motivasi
Prestasi belajar siswa bisa menurun apabila siswa tersebut tidak mempunyai motivasi dalam belajar.

b.      Faktor Fisiologis

Gangguan-gangguan fisik dapat berupa gangguan pada alat-alat penglihatan dan pendengaran yang dapat menimbulkan kesulitan belajar. Seperti gangguan visual yang sering disertai dengan gejala pusing, mual, sakit kepala, malas, dan kehilangan konsentrasi pada pelajaran.

2.      Faktor Eksternal

a.      Faktor yang Bersumber dari Lingkungan Sekolah :

Ø  Metode mengajar
Apabila guru menggunakan metode yang sama untuk semua bidang studi dan pada setiap pertemuan akan membosankan siswa dalam belajar.
Ø  Hubungan guru dengan guru, guru dengan siswa, dan siswa dengan siswa
Dalam proses pendidikan, antar guru, guru dengan siswa, dan antar siswa tidak terjalin hubungan yang baik dan harmonis untuk bekerja sama, maka siswa akan mengalami kesulitan dalam belajar. Karena antar personal sekolah akan saling menyebutkan kelemahan dari personal lain dan terjadinya persaingan yang kurang sehat.
Ø  Sarana dan prasarana
Alat-alat belajar yang kurang atau tidak lengkap, buku-buku sumber yang diperlukan sulit didapatkan, ruang kelas, ruang kelas tidak mencukupi syarat seperti terlalu panas, pengap, dan ruang kecil yang tidak sesuai dengan jumlah siswa.

b.      Faktor Keluarga
Ø  Keadaan ekonomi keluarga
Apabila anak hidup dalam keluarga yang miskin dan harus bekerja membantu mencari tambahan ekonomi keluarga akan menimbulkan kesulitan bagi anak, mungkin akan terlambat datang, tidak dapat membeli peralatan sekolah yang dibutuhkan, tidak dapat memusatkan perhatian karena sudah lelah dan sebagainya.

Ø  Hubungan antar sesama anggota keluarga
Apabila hubungan antar keluarga tidak harmonis, seperti orang tua sering bertengkar, orang tua otoriter, peraturan yang ketat, dan sebagainya, maka anak tidak bisa berkonsentrasi dalam belajar.

Ø  Tuntutan orang tua
Tuntutan orang tua dapat menimbulkan kesulitan belajar bagi anak apabila tuntutan itu tidak sesuai dengan kemampuan, minat, dan bakat anak.

c.       Faktor Lingkungan Masyarakat
Faktor yang bersumber dari lingkungan masyarakat yang dapat menimbulkan kesulitan belajar adalah media cetak, komik, buku-buku pornografi, media elektronik, TV, VCD, video, play station, dan sebagainya.

3.     Cara Pengungkapan Masalah Belajar

Tes hasil belajar adalah suatu alat yang disusun untuk mengungkapkan sejauh mana siswa telah mencapai tujuan-tujuan pengajaran yang telah ditetapkan sebelumnya.

a.      Tes kemampuan dasar
Tingkat kemampuan dasar biasa diukur dengan mengadministrasikan tes intelegensi yang sudah baku.

b.      Melalui Pengisian AUM PTSDL
Siswa mengisi alat ungkap masalah yang berkenaan dengan masalah belajar.

c.       Tes Diagnostik
Merupakan instrumen untuk mengungkapkan adanya kesalahan-kesalahan yang dialami oleh siswa dalam bidang pelajaran tertentu.

d.      Analisis Hasil Belajar
Tujuannya sama dengan tujuan tes diagnostik.

e.    Langkah-langkah atau Prosedur dan Teknik Penggunaan Masalah (diagnosa kesulitan belajar)
1.      Identifikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar
2.      Melokasikan letaknya kesulitan (permasalahan)
3.      Lokalisasi jenis faktor sifat yang menyebabkan mereka mengalami berbagai kesulitan
4.      Perkiraan kemungkinan bantuan
5.      Penetapan kemungkinan cara mengatasinya
6.      Tindak lanjut.

4.      Upaya Pengentasan Masalah Belajar

a.             Pengajaran Perbaikan
Merupakan pelayanan yang diberikan kepada seseorang atau sekelompok siswa yang menghadapi masalah-masalah belajar dengan maksud untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam proses dan hasil belajar siswa.
b.             Program Pengayaan
Merupakan suatu bentuk layanan yang diberikan kepada seseorang atau beberapa siswa yang sangat cepat dalam belajar.
c.             Peningkatan Motifasi Belajar
Prosedur-prosedur yang dapat dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa: 1) Memperjelas tujuan belajar, 2) Menyesuaikan pengajaran dengan bakat, kemampuan dan minat siswa, 3) Menciptakan suasana pembelajaran yang menantang, meransang dan menyenangkan, 4) Memberikan hadiah (penguatan dan hukuman bila perlu), 5) Menciptakan hubungan yang hangat dan dinamis, 6) Menghindari tekanan-tekanan dan suasanayang tidak menentu, 7) Melengkapi sumber dan peralatan mengajar.
d.             Pengembangan sikap dan Kebiasaan Belajar yang baik
Setiap siswa diharapkan menerapkan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif.
e.             Layanan Konseling Individual
Konseling dimaksud sebagai pelayanan khusus dalam hubungan langsung tatap muka antara konselor dan klien.

Taksonomi Bloom (Ranah Afektif, Kognitif, dan Psikomotor)

thumbnail

Taksonomi Bloom (Ranah Afektif, Kognitif, dan Psikomotor)

Taksonomi Bloom 

Taksonomi yang dibuat untuk tujuan pendidikan telah lama dikembangkan, dan tokoh yang begitu terkenal dengan konsep taksonominya adalah Benjamin, S. Bloom. Sehingga taksonomi pendidikan yang cetuskannya diabadikan dengan sebutan nama penemunya yaitu Taksonomi Bloom.
Secara teoritis, menurut taksonomi Bloom ini, tujuan pendidikan dibagi ke dalam tiga domain, yaitu:
  1. Cognitive Domain (Ranah Kognitif), yang berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir. 
  2. Affective Domain (Ranah Afektif) berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri. 
  3. Psychomotor Domain (Ranah Psikomotor) berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik seperti tulisan tangan, mengetik, berenang, dan mengoperasikan mesin.
Dari setiap ranah tersebut dibagi kembali menjadi beberapa kategori dan subkategori yang berurutan secara hirarkis (bertingkat), mulai dari tingkah laku yang sederhana sampai tingkah laku yang paling kompleks. Tingkah laku dalam setiap tingkat diasumsikan menyertakan juga tingkah laku dari tingkat yang lebih rendah, seperti misalnya dalam ranah kognitif, untuk mencapai “pemahaman” yang berada di tingkatan kedua juga diperlukan “pengetahuan” yang ada pada tingkatan pertama.
1 . Ranah Kognitif

     Pada dasarnya Kognitif adalah kemampuan intelektual siswa dalam berpikir, menegtahui dan memecahkan masalah. Menurut Bloom, segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif. Ranah kognitif berhubungan dengan kemampuan berfikir, termasuk didalamnya kemampuan menghafal, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mensintesis, dan kemampuan mengevaluasi Dalam ranah kognitif itu terdapat enam aspek atau jenjang proses berfikir, mulai dari jenjang terendah sampai dengan jenjang yang paling tinggi.
Berikut adalah kenam jenjang ranah kognitif : 
  1. Pengetahuan (KnowledgeAdalah kemampuan seseorang untuk mengingat-ingat kembali (recall) atau mengenali kembali tentang nama, istilah, ide, rumus-rumus, dan sebagainya, tanpa mengharapkan kemampuan untuk menggunkannya. Pengetahuan atau ingatan di sebut sebagai proses berfikir yang paling rendah. 
  2. Pemahaman (Comprehension) Adalah kemampuan untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Dengan kata lain, memahami adalah mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi. Seseorang peserta didik dikatakan memahami sesuatu apabila ia dapat memberikan penjelasan atau memberi uraian yang lebih rinci tentang hal itu dengan menggunakan kata-katanya sendiri. 
  3. Aplikasi (Application) Adalah kemampuan menggunakan atau menerapkan materi yang sudah dipelajari pada situasi yang baru dan menyangkut penggunaan aturan dan prinsip. Penerapan merupakan tingkat kemampuan berfikir yang lebih tinggi daripada pemahaman. 
  4. Analisis (Analysis) Adalah kemampuan untuk merinci atau menguraikan suatu bahan atau keadaan menurut bagian-bagian yang lebih kecil dan mampu memahami hubungan di antara bagian-bagian atau faktor-faktor yang satu dengan faktor-faktor lainnya. 
  5. Sintesis (Synthesis) Adalah kemampuan berfikir yang merupakan kebalikan dari proses berfikir analisis. Sisntesis merupakan suatu proses yang memadukan bagian-bagian atau unsur-unsur secara logis, sehingga menjelma menjadi suatu pola yang yang berstruktur atau berbentuk pola baru. 
  6. Evaluasi (Evaluation) Adalah merupakan jenjang berpikir paling tinggi dalam ranah kognitif dalam taksonomi Bloom. Penilian/evaluasi disini merupakan kemampuan untuk membuat pertimbangan terhadap suatu kondisi, misalnya jika seseorang dihadapkan pada beberapa pilihan maka ia akan mampu memilih satu pilihan yang terbaik sesuai dengan patokan-patokan atau kriteria yang ada.
2 . Ranah Afektif

       Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai. Beberapa pakar mengatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya bila seseorang telah memiliki kekuasaan kognitif tingkat tinggi. Ciri-ciri hasil belajar afektif akan tampak pada peserta didik dalam berbagai tingkah laku.
Ranah afektif menjadi lebih rinci lagi ke dalam lima jenjang, yaitu:
  1. Penerimaan (Receiving/Attending)  Penerimaan atau Receiving adalah kepekaan seseorang dalam menerima rangsangan (stimulus) dari luar yang datang kepada dirinya dalam bentuk masalah, situasi, gejala dan lain-lain. Termasuk dalam jenjang ini misalnya adalah: kesadaran dan keinginan untuk menerima stimulus, mengontrol dan menyeleksi gejala-gejala atau rangsangan yang datang dari luar. Receiving atau attenting juga sering di beri pengertian sebagai kemauan untuk memperhatikan suatu kegiatan atau suatu objek. Pada jenjang ini peserta didik dibina agar mereka bersedia menerima nilai atau nilai-nilai yang di ajarkan kepada mereka, dan mereka mau menggabungkan diri kedalam nilai itu atau meng-identifikasikan diri dengan nilai itu. 
  2. Tanggapan (Responding) Tanggapan atau Responding mengandung arti “adanya partisipasi aktif”. Jadi kemampuan menanggapi adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk mengikut sertakan dirinya secara aktif dalam fenomena tertentu dan membuat reaksi terhadapnya salah satu cara. Jenjang ini lebih tinggi daripada jenjang receiving.  
  3. Penghargaan (Valuing) Menilai atau menghargai artinya memberikan nilai atau memberikan penghargaan terhadap suatu kegiatan atau obyek. Dalam kaitan dalam proses belajar mengajar, peserta didik disini tidak hanya mau menerima nilai yang diajarkan tetapi mereka telah berkemampuan untuk menilai konsep atau fenomena, yaitu baik atau buruk. Bila suatu ajaran yang telah mampu mereka nilai dan mampu untuk mengatakan “itu adalah baik”, maka ini berarti bahwa peserta didik telah menjalani proses penilaian.  
  4. Pengorganisasian (Organization) Mengatur atau mengorganisasikan artinya mempertemukan perbedaan nilai sehingga terbentuk nilai baru yang universal, yang membawa pada perbaikan umum. Mengatur atau mengorganisasikan merupakan pengembangan dari nilai kedalam satu sistem organisasi, termasuk didalamnya hubungan satu nilai denagan nilai lain., pemantapan dan perioritas nilai yang telah dimilikinya 
  5. Karakterisasi Berdasarkan Nilai-nilai (Characterization by a Value or Value Complex) Ini lebih mengacu kepada karakter dan daya hidup sesorang. Tujuan dalam kategori ini ada hubungannya dengan keteraturan pribadi, sosial dan emosi jiwa. Yaitu keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki oleh seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya. Nilai itu telah tertanam secara konsisten pada sistemnya dan telah mempengaruhi emosinya. Pada jenjang ini peserta didik telah memiliki sistem nilai yang mengontrol tingkah lakunya untuk waktu yang lama, sehingga membentu karakteristik “pola hidup” tingkah lakunya menjadi lebih konsisten, menetap dan lebih mudah diperkirakan.
3.  Ranah Psikomotor

       Ranah psikomotor adalah kemampuan yang dihasilkan oleh fungsi motorik manusia yaitu berupa keterampilan untuk melakukan sesuatu. Keterampilan melakukan sesuatu tersebut, meliputi keterampilan motorik, keterampilan intelektual, dan keterampilan sosial. Rincian dalam domain ini tidak dibuat oleh Bloom, namun dibuat oleh ahli lain tetapi tetap berdasarkan pada domain yang dibuat Bloom. Ranah psikomotorik ini dikembangkan oleh Simpson, dan klasifikasi ranah psikomotorik tersebut adalah:
  1. Persepsi (Perception) Penggunaan alat indera untuk menjadi pegangan dalam membantu gerakan. Persepsi ini mencakup kemampuan untuk mengadakan diskriminasi yang tepat antara dua perangsang atau lebih, berdasarkan pembedaan antara ciri-ciri fisik yang khas pada masing-masing rangsangan. Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam suatu reaksi yang menunjukkan kesadaran akan hadirnya ransangan (stimulasi) dan perbedaan antara seluruh rangsangan yang ada. 
  2. Kesiapan (Set) Kesiapan fisik, mental, dan emosional untuk melakukan gerakan. Kesiapan mencakup kemampuan untuk menempatkan dirinya dalam keadaan akan memulai suatu gerakan atau rangakaian gerakan. Kemampuan ini dinyatakan dalam bentuk kesiapan jasmani dan rohani. 
  3. Guided Response (Respon Terpimpin)  Tahap awal dalam mempelajari keterampilan yang kompleks, termasuk di dalamnya imitasi dan gerakan coba-coba. 
  4. Mekanisme (Mechanism) Membiasakan gerakan-gerakan yang telah dipelajari sehingga tampil dengan meyakinkan dan cakap. Ini mencakup kemampuan untuk melakukan suatu rangakaian gerakan dengan lancer karena sudah dilatih secukupnya tanpa memperhatikan contoh yang diberikan. 
  5. Respon Tampak yang Kompleks (Complex Overt Response) Gerakan motoris yang terampil yang di dalamnya terdiri dari pola-pola gerakan yang kompleks. Gerakan kompleks mencakup kemampuan untuk melaksanakan suatu ketrampilan, yang terdiri atas beberapa komponen, dengan lancar, tepat dan efisien. Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam suatu rangkaian perbuatan yang berurutan dan menggabungkan beberapa subketrampilan menjadi suatu keseluruhan gerak-gerik yang teratur. 
  6. Penyesuaian (Adaptation) Keterampilan yang sudah berkembang sehingga dapat disesuaikan dalam berbagai situasi. Adaptasi ini mencakup kemampuan untuk mengadakan perubahan dan menyesuaikan poila gerak-gerik dengan kondisi setempat atau dengan menunjukkan taraf ketrampilan yang telah mencapai kemahiran. 
  7. Penciptaan (Origination) Membuat pola gerakan baru yang disesuaikan dengan situasi atau permasalahan tertentu. Penciptaan atau kreativitas adalah mencakup kemampuan untuk melahirkan aneka pola gerak-gerik yang baru, seluruhnya atas dasar prakarsa dan inisiatif sendiri.
Selain Sympson, Dave juga mengemukakan pendapat terkait domain psikomotor, Khusus keterampilan motorik Dave (1967), membaginya dalam lima jenjang, yaitu: peniruan, penggunaan, ketepatan, perangkaian, dan naturalisasi.  Klasifikasi ranah psikomotor dijabarkan sebagai berikut :
  • Peniruan (Imitation) adalah mengamati perilaku dan pola setelah orang lain. Kinerja mungkin kualitas rendah. 
  • Penggunaan (Manipulation) adalah mampu melakukan tindakan tertentu dengan mengikuti instruksi dan berlatih. 
  • Ketepatan (Precision) adalah mengulangi pengalaman serupa agar menuju perubahan yang ke arah yang lebih baik. 
  • Perangkaian (Articulation) adalah koordinasi serangkaian tindakan, mencapai keselarasan dan konsistensi internal. 
  • Naturalisasi (Naturalitation): Setelah kinerja tingkat tinggi menjadi alami, tanpa perlu berpikir banyak tentang hal itu.


PENGUMUMAN

thumbnail

PENGERTIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

thumbnail

PENGERTIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Membahas tentang masalah pengertian teknologi informasi dan komunikasi terdiri dari tika kata yaitu :

  1. Teknologi
  2. Informasi
  3. Komunikasi
Masing-masing kata di atas memiliki arti dan pengertian sendiri-sendiri . lebih jelasnya mari kita kupas satu persatu.


  1. Teknologi
Kata teknologi sering menggambarkan penemuan yang memiliki kcanggihan yang mutkhir. sehingga seseorang memenggunakan teknologi dalam hal apapun merasa terbantu. 
      2. Informasi
Informasi adalah pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi.
      3. Komunikasi 
Kominikasi adalah suatu proses penyampaina informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya.
Secara mudahnya teknologi infomasi adalah hasil rakyasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dari bagian pengirim ke penerima sehingga pengiriman informasi tersebut akan lebih cepat, lebih luas sebarannya dan lebih lama penyimpanannya.

Perkembangan teknologi informasi pada awal sejarah, manusia bertukar informasi melalui Bahasa. Maka bahasa adalah teknologi. Bahasa memungkinkan seseorang memahami informasi yang disampaikan oleh orang lain. Tetapi bahasa yang disampaiakn dari mulut ke mulut hanya bertahan sebentar saja, yaitu hanya pada saat si pengirim menyampaikan informasi melalui ucapannya itu saja.
Setelah ucapan itu selesai, maka informasi yang berada di tangan si pengirim itu akan dilupakan dan tidak bisa disimpan lama. Selai itu jangkauan suara juga terbatas. Untuk jarak tertentu, meskipun masih terdengar, informasi yang disampaikan lewat bahasa suara akan berkurang bahkan hilang sama sekali.
Setelah itu teknologi penyampaian informasi berkembang memlalui gambar. Dengan gambar jangkauan informasi bisa lebih jauh. Gambar ini bisa dibawa-bawa dan disampaikan kepada orang lain. Selain itu informasi yang ada akan bertahan lebih lama. Beberapa gambar peninggalan jaman purba masih ada sampai sekarang sehingga manusia sekarang dapat memahami informasi yang ingin disampaikan pembuatnya.
Kemudian, teknologi percetakan memungkinkan pengiriman informasi lebih cepat lagi. Teknologi elektronik seperti radio, TV, computer mangakibatkan informasi menjadi lebih cepat tersebar di area yang lebih luas dan lebih lama tersimpan.

         Jadi definisi dari teknologi infomasi dan komunikasi adalah segala kegiatan yang terkait dengan pengolahan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer informasi antar media.

Beberapa tokoh mendefinisikan tentang teknologi informasi dan komunikasi antara lain adalah :
  1. Menurut  eric Deeson, teknologi infomasi dan komunikasi adalah kebutuhan manusia didalam mengambil dan memindahkan, mengolah dan memproses informasi dalam konteks social yang menguntungkan diri sendiri dan masyarakat secara keseluruhan. Bagaimana pengaruhnya gara dapat menguntungkan secara individual dan masyarakat secara keseluruhan.
  2. Menurut Anatta Sannai, teknologi informasi dan komunikasi adalah sebuah media atau alat bantu dalam memperoleh pengetahuan antara seseorang kepada orang lain.
Dalam teknologi informasi dan komunikasi terdapat dua aspek yang sangat penting, yaitu :
  1. Teknologi infomasi adalah meliputi segala hal berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi.
  2.  Teknologi komunikasi adalah segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.
 
 

SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA

thumbnail

PROSES MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA

Cara Mengatasi Blacklist Pada Smadav

thumbnail
TakTik - Cara Mengatasi Blacklist Pada Smadav, Hallo sobat kali i ni sobat Taktik akan mencoba mengulas Cara Mengatasi Blacklist Pada Smadav, Jika sebelum sobat memasukkan name dan key smadav pro ke dalam register smadav free terkena blacklist, silahkan ikuti cara berikut ini untuk menghilangkannya.







1. Tutup (close) Smadav Anda
2. Exit SMADAV RTP (Klik Kanan Tray Icon – EXIT)
3. Disconnect Internet (wajib!)
4. Jalankan RUN – ketik : regedit
5. Buka HKEY_CURRENT_USERS/SOFTWARE/ MICROSOFT/NOTEPAD
6. Hapus semua nama file ini: IfPitchAndFamily, IfPitch?ndFamily, IfPitch? ndFamily3
7. Close Registry Editor
8. Jalankan kembali SMADAV


Sialakan dipraktekkan & lihat hasilnya. Silahkan berikan komentar sobat baik saran, kritik maupun testimoni sobat setelah coba trik yg TakTik berikan. Selamat mencoba semoga berhasil !!